FBE UAJY Gelar Kuliah Umum Bahas Integrasi Eurasia dan Peran Hungaria di Kancah Global
Yogyakarta, 12 Juni 2025 – Fakultas Bisnis dan Ekonomika (FBE) Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) sukses menggelar Kuliah Umum bertema “Eurasian Integration, The European Union, and Hungary in The World” di Ruang 3304 Gedung Bonaventura. Acara yang diinisiasi oleh Lembaga Ekonomi dan Bisnis (LEB) UAJY ini menghadirkan dua pakar internasional dari Eurasia Center, Hungaria, Dr. Levente Horváth dan Dr. Péter Klemensits, sebagai narasumber. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan wawasan mendalam tentang dinamika integrasi regional, hubungan Uni Eropa-ASEAN, serta peran strategis Hungaria di kancah global.
Dekan FBE UAJY, Dr. Wenefrida Mahestu N. Krisjanti, S.E., M.Sc., Ph.D., dalam sambutannya menekankan pentingnya pemahaman tentang isu-isu global bagi mahasiswa dan akademisi. Acara yang dimoderatori oleh Prof. Aloysius Gunadi Brata, S.E., M.Si., Ph.D., ini dihadiri oleh lebih dari 70 peserta dari kalangan mahasiswa, dosen, dan profesional.
Dr. Levente Horváth, Direktur Eurasia Center, fokus pada peran Hungaria dalam konteks integrasi Eurasia dan hubungannya dengan Indonesia. Ia menceritakan bagaimana Hungaria telah membangun hubungan yang erat dengan negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, melalui diplomasi ekonomi dan pertukaran budaya. Horváth mengungkapkan bahwa kunjungan pemimpin Indonesia seperti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2013 dan kunjungan balik Perdana Menteri Hungaria Viktor Orbán ke Jakarta pada 2016 menjadi bukti nyata dari komitmen kedua negara untuk memperkuat kerja sama.
Dr. Péter Klemensits, Senior Research Fellow dari Eurasia Center, memaparkan sejarah panjang hubungan antara Uni Eropa dan ASEAN yang dimulai sejak 1972. Ia menjelaskan bagaimana kedua blok regional ini telah berkembang dari sekadar kerja sama ekonomi menjadi kemitraan strategis yang mencakup politik, keamanan, dan keberlanjutan lingkungan. Menurutnya, UE dan ASEAN adalah dua organisasi regional paling sukses di dunia, dengan UE menjadi mitra dagang terbesar kedua bagi ASEAN.
Kedua narasumber sepakat bahwa UE dan ASEAN memiliki banyak pelajaran yang bisa saling dipelajari. UE, misalnya, dapat mengadopsi pendekatan diplomasi ASEAN yang lebih fleksibel dan berbasis keterlibatan (engagement), alih-alih mengandalkan sanksi dalam menyikapi konflik. Di sisi lain, ASEAN bisa mencontoh kesuksesan UE dalam membangun integrasi ekonomi yang mendalam. Dr. Horváth juga menambahkan bahwa Hungaria, sebagai bagian dari UE, berkomitmen untuk menjadi jembatan antara Eropa dan Asia, termasuk melalui inisiatif seperti Silk Road modern.
Acara ditutup dengan sesi tanya jawab yang interaktif, di mana peserta menunjukkan antusiasme tinggi terhadap topik yang dibahas. Kuliah umum ini tidak hanya memberikan pemahaman teoritis, tetapi juga inspirasi bagi peserta untuk terlibat lebih aktif dalam isu-isu global. Dr. Krisjanti berharap kegiatan serupa dapat terus diselenggarakan untuk memperluas wawasan dan jaringan internasional civitas akademika FBE UAJY.
Penulis: Angelina Komala
Editor: Aloysius Gunadi Brata