Potensi Ekonomi Usaha Toko Bunga dan Rangkaian Bunga di D.I. Yogyakarta
Oleh: Yenny Patnasari (Dosen Prodi EP UAJY)
Selama ini bunga menjadi bagian dalam berbagai peristiwa kehidupan manusia. Bunga dapat mengungkapkan suasana hati baik dalam peristiwa bahagia maupun sedih. Keindahan bunga dapat meningkatkan kenyamanan dan menenangkan. Bunga juga merupakan simbol budaya. Banyak daerah-daerah di Indonesia menggunakan bunga dalam upacara adat, upacara keagamaan dan perayaan-perayaan.
Daerah Istimewa Yogyakarta adalah salah satu kota budaya yang masih kuat memegang tradisi. Di sisi lain, di kalangan masyarakat modern tumbuh budaya baru menggunakan bunga sebagai dekorasi ruangan dan juga sebagai bentuk hadiah untuk berbagai acara, meningkatkan permintaan akan bunga dan produk rangkaian bunga di D.I. Yogyakarta.
Kemudahan mendapatkan bunga membuat harga bunga di D.I. Yogyakarta lebih murah dibandingkan daerah lain, menyebabkan masyarakat Yogyakarta lebih menyukai bunga hidup dibandingkan bunga sintetis. Beberapa jenis bunga pun dapat dibudidayakan di D.I. Yogyakarta seperti krisan, heliconia, anggrek, gerbera, anthurium, melati, mawar dan sedap malam. Data yang ada menunjukkan semua wilayah di D.I. Yogyakarta terutama Sleman dan Kota Yogyakarta dapat memproduksi bunga dengan luas panen mengalami peningkatan. Dari 20 (dua puluh) jenis tanaman hias yang dicatat tahun 2022, tercatat ada 12 jenis tanaman hias yang mengalami kenaikan luas panen dibanding tahun sebelumnya.
Luas panen bunga krisan adalah yang terluas di D.I. Yogyakata yaitu seluas 6,378 hektar. Diikuti oleh heliconia, anthurium, mawar, melati, gerbera dan sedap malam dengan luas masing-masing adalah 21,609 hektar, 6,889 hektar, 5,292 hektar, 5,016 hektar, 3,583 hektar dan 2,576 hektar. Bunga krisan di D.I. Yogyakarta paling banyak dihasilkan di Kabupaten Sleman, yakni sebanyak 1,07 juta tangkai (92,36 persen), diikuti oleh Kabupaten Kulon Progo sebanyak 88,8 ribu tangkai atau 7,64 persen dari total produksi krisan di D.I. Yogyakarta.
Bunga-bunga tersebut adalah jenis-jenis bunga yang banyak digunakan untuk membuat rangkaian bunga. Banyaknya kebutuhan akan bunga potong dan rangkaian bunga di D.I. Yogyakarta belum dapat terpenuhi dari hasil produksi di dalam D.I. Yogyakarta sehingga masih mendatangkan bunga potong dari daerah lain di sekitar D.I. Yogyakarta seperti Boyolali dan Bandungan (Jawa Tengah), untuk beberapa jenis bunga didatangkan dari Malang (Jawa Timur) bahkan dengan mengimpor.
Usaha yang potensial
Meningkatnya permintaan akan bunga potong dan rangkaian bunga di D.I. Yogyakarta serta mudahnya mendapatkan bahan baku membuka peluang bagi para pelaku usaha bunga potong dan rangkaian bunga, dan ini merupakan salah satu usaha yang memiliki potensi ekonomi yang sangat besar untuk dikembangkan di D.I. Yogyakarta.
Pelaku usaha toko bunga dan rangkaian bunga di D.I. Yogyakarta terpusat di Kawasan Kotabaru dan akhir-akhir ini mulai bermunculan toko-toko bunga di luar kawasan tersebut. Usaha yang dilakukan adalah menjual bunga potong dan berbahai jenis rangkaian bunga untuk berbagai acara.
Tingginya permintaan tersebut antara lain berasal dari masyarakat D.I. Yogyakarta yang masih memegang budaya Jawa seperti nyadran yaitu suatu tradisi untuk mendoakan leluhur yang sudah meninggal. Salah satu kegiatan saat nyadran adalah melakukan tabur bunga pada makam leluhur.
D.I. Yogyakarya yang juga merupakan kota pelajar, mempunyai banyak pusat-pusat pendidikan, acara wisuda akan meningkatkan permintaan rangkaian bunga sebagai ucapan selamat. Sebagai salah satu kota MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) di Indonesia, D.I Yogyakarta sering mengadakan kegiatan MICE yang tentu memerlukan rangkaian bunga sebagai dekorasi, di samping sebagai kota wisata yang mempunyai banyak hotel yang juga memerlukan bunga sebagai penghias lobby.
Masih banyak lagi kebutuhan akan bunga potong dan rangkaian bunga seperti untuk upacara kematian, upacara keagamaan, dekorasi pernikahan dan ulang tahun, hari Valetine, krans bunga untuk ucapan selamat dan duka cita, menengok orang sakit bahkan kegiatan fundraising.
Perlu dikembangkan
Pemilihan lokasi usaha yang strategis dan mudah dijangkau konsumen perlu dipertimbangkan karena pemilihan lokasi juga merupakan kunci keberhasilan suatu usaha. Konsumen akan mudah menjangkau bila lokasinya strategis dengan pemilihan berdasarkan segmen pasar dan target pembeli. Pelaku usaha dapat mendekat pada konsumen misal dengan membuka toko bunga di dekat kampus mengingat kampus merupakan pasar yang baik bagi usaha ini.
Dalam usaha toko bunga dan rangkaian bunga, faktor keindahan rangkaian sangatlah penting agar konsumen tertarik untuk membeli rangkaian bunga dan mempertahankan pasar yang sudah ada. Usaha toko bunga dan rangkaian bunga termasuk usaha ekonomi kreatif yang menuntut pelakunya mampu berkreasi dan berinovasi, memunculkan desain baru yang mengikuti perkembangan selera konsumen, agar mampu memenangkan persaingan. Maka hal ini juga dapat menumbuhkan usaha workshop atau kursus merangkai bunga.
Pelaku usaha perlu mempertahankan konsumen/pelanggan dengan melakukan follow up supaya pelanggan akan melakukan pembelian kembali. Follow up bisa dilakukan dengan menanyakan tingkat kepuasan, menerima saran dan kritik untuk memperbaiki produk. Juga memperkuat hubungan antara pebisnis pelaku usaha dan pelanggan seperti penyelenggara hotel, kampus, kantor dan penyelenggara MICE.
Selain hal di atas, pelaku usaha harus dapat memanfaatkan media sosial dengan maksimal untuk menarik konsumen di pasaran dan untuk memudahkan melakukan komunikasi atau berinteraksi dengan konsumen. Pelaku usaha perlu menyediakan saluran komunikasi yang lengkap.
(Dimuat di https://suryayogya.com/2024/01/06/potensi-ekonomi-usaha-toko-bunga-dan-rangkaian-bunga-di-di-yogyakarta/)